KABARSULTRA.ID, JAKARTA – Bupati Konawe Utara (Konut), H. Ruksamin, terus menunjukkan kepeduliannya terhadap warganya yang menjadi korban bencana banjir pada tahun 2019.
Dalam upaya menuntaskan pembangunan Hunian Tetap (Huntap), Ruksamin hadir secara langsung dalam Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat eselon 1 di ruang rapat Lt. 12 kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), di Jakarta Senin (17/01/2024).
Kehadiran Bupati Konut Ruksamin adalah untuk membahas perpanjangan waktu penggunaan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Kabupaten Konawe Utara.
Rapat ini merupakan kelanjutan dari surat resmi Bupati Konut nomor: 300.2/5284/tanggal 20 desember 2023.
Rakor ini dipimpin oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan wilayah dan penanggulangan bencana, Sorni Paska Daeli.
Keberlangsungan pertemuan ini juga didukung oleh kehadiran Deputi Bidang Rehabilitasi dan Konstruksi BNPB, Dirjen Anggaran Kemenkeu, serta Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah, Bidang Politik, Hukum, Keamanan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Turut mendampingi Bupati Ruksamin dalam rakor ini adalah sejumlah kepala dinas dan badan terkait dari Konawe Utara, menandakan keseriusan pemerintah daerah dalam menanggapi permasalahan pembangunan pasca bencana..
Dalam rapat itu , Bupati Ruksamin memaparkan laporan terkait hibah rehabilitasi dan rekonstruksi tahun 2023 di wilayahnya.
Pada tahun tersebut, Pemda Konut berhasil menggondol dana hibah sebesar 53 Miliar untuk pembangunan infrastruktur dan perumahan.
Dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan Huntap sebanyak 628 unit senilai 31 M, rekonstruksi jalan sebesar 1.6 M, dan pembangunan 10 unit jembatan senilai 20.1 M.
Meskipun pembangunan jalan dan jembatan mencapai 100 persen realisasi, pembangunan huntap baru mencapai 58 persen dari target 628 unit, dengan 363 unit telah berhasil dibangun dan 265 unit masih dalam proses.
Namun, seperti setiap proyek besar, Bupati tidak menutup-nutupi kendala yang dihadapi. Keterlambatan tender, keterbatasan akses mobilisasi bahan logistik, dan faktor cuaca menjadi hambatan utama yang membuat proses pembangunan huntap tidak rampung pada akhir tahun 2023.
Bupati Ruksamin tidak hanya berbicara tentang kendala teknis, tetapi juga menyoroti fokus Pemda Konut pada pengendalian inflasi, stunting, dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya pada tahun yang sama.
Oleh karena itu, ia dengan rendah hati kembali memohon perpanjangan waktu penggunaan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayahnya.
Dalam penutupan penyampaian, Bupati Ruksamin bahkan menjaminkan dirinya secara langsung untuk terlibat dalam proses pembangunan huntap.
“Jika masih diberikan kesempatan, saya tidak butuh 12 bulan, saya hanya butuh 6 bulan. Saya akan pimpin langsung pembangunan ini,” tegas Ruksamin.
Di ujung rapat, Plt. Deputi bidang koordinasi pemerataan pembangunan wilayah dan penanggulangan bencana, Sorni Paska Daeli, memberikan penegasan bahwa hasil tindak lanjut perpanjangan penggunaan anggaran masih menunggu hasil koordinasi dari kementerian dan lembaga terkait. (Red)