KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Sejak diresmikan, Komando Distrik Militer (Kodim) 1430/Konawe Utara (Konut), langsung menunjukkan eksistensinya di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Tengah.
Walau baru seumur jagung, Kodim 1430/Konut sudah bebarapa kali menggelar aksi sosial yang melibatkan masyarakat Konut, sehingga mendapat reaksi positif publik.
Kali ini Komando Distrik Militer (Kodim) 1430/Konut, berperan aktif dan mendukung kegiatan persiapan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Kabupaten Konut.
Hal tersebut nampak saat anggota TNI ikut dalam kerja bakti di Pantai Taipa, Kecamatan Sawa, sebagai pusat perayaan HUT Konut yang bakal digelar selama empat hari, 30 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.
Pantauan awak media, kegiatan kerja bakti pembersihan sepanjang pantai Taipa yang dilaksanakan pada hari Minggu (18/12/2022) kemarin, melibatkan personel TNI, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polres Konut, Persit Kartika Candra Kirana Kodim Konut, serta masyarakat.
Dandim 1430/Konut, Letkol Kav Sofyan kepada awak media, Senin (19/12/2022), mengatakan, dirinya siap berpartisipasi aktif guna mendukung agar terlaksananya HUT Kabupaten Konut.
“Kita adakan pembersihan pantai dalam rangka persiapan HUT konut yang ke 16 karena ini pesta rakyat. Maka kita sebagai bagian dari rakyat atau masyarakat Konut maka semuanya ikut berpartisipasi dalam rangka menyukseskan hari ulang tahun Konut,” ungkap Dandim.
Aksi bersih-bersih pantai itu dikatakan Sofyan, dibarengi dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya membuang sampah dilaut, khususnya sampah plastik.
Letkol Kav Sofyan menjelaskan, sampah plastik berbeda dengan sampah organik, dimana plastik membutuhkan waktu yang lama hingga ratusan tahun agar bisa hancur terurai dengan sempurna. Sebelum terurai sampah plastik bisa membahayakan kehidupan biota laut.
“Ketika sudah terurai inikan jadi racun. Lalu dimakan ikan dan ikannya dimakan manusia, lalu yang memakan ikan akan terdampak karena ikan sudah konsumsi racun dari sampah plastik,” jelasnya.
Dia menyebut, setiap tahunnya sampah plastik yang dibuang di laut mengancam kehidupan 800 spesies hewan laut. 44 persen diantaranya mamalia laut, 44 persen burung laut dan selebihnya adalah spesies lain. Jika kondisi ini terus berlanjut maka bisa mengancam generasi mendatang.
Melalui edukasi tersebut, Dandim berharap sampah plastik tidak lagi dibuang dilaut. Masyarakat harus merubah kebiasaan membuang sampah plastik dilaut.
“Sampah plastik lebih baik dibuang ditempat pembuangan sampah agar bisa diolah kembali atau didaur ulang,” terangnya.
Diungkapkan, buang sampah di laut punya dampak buruk luar biasa, hingga generasi-generasi berikutnya. Ia berharap, anak Indonesia khususnya di Konut, mampu tumbuh sehat dengan adanya laut sehat.
“Anak-anak di Konut harus tumbuh sehat agar bisa bersaing di kanca nasional bahkan di internasional. Itu yang kita harapkan kepada penerus tongkat estafet kita hari ini,” ucap Sofyan.
Menurut dia, objek-objek wisata desa di beberapa wilayah di Konut, seperti pantai Tanjung Taipa ini, memang memiliki keindahan alam yang unik layak untuk dijual dan berpotensi menjadi destinasi unggulan.
“Kami mendukung penuh langkah untuk memajukan sektor pariwisata di Kabupaten Konut dan siap membantu menjual potensi ini, termasuk untuk membenahi berbagai hal yang dirasa masih perlu diperbaiki,” tegasnya. (Red)