KABARSULTRA.ID, MUNA – Ketua Komite Seni Budaya Nusantara (KBSN) Sulawesi Tenggara (Sultra), Ruksamin menjadi tamu istimewa dalam kegiatan pelantikan Pengurus Kerukunan Keluarga Labora (KKL) Muna, di Gedung Sor Laode Pandu, Kelurahan Wamponiki, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna, Minggu (21/5/2023).
Ruksamin menyaksikan langsung pelantikan pengurus KKL Muna periode 2023-2028 yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Muna, Bachrun.
Dalam kegiatan tersebut, Ruksamin hadir dalam kegiatan tersebut, mengenakan seragam budaya asal Labora Muna bercorak hijau paduan putih.
Ruksamin yang menggandeng Pengurus KSBN Sultra dan paguyuban-paguyuban lainnya, disambut meriah oleh ratusan warga. Bahkan, nama Bupati Konut dua periode itu disebut-sebut dan digaungkan oleh masyarakat sebagai Gubernur Sultra 2024 mendatang.
Mantan Ketua DPRD Konut itu pun, membakar semangat pengurus KKL Muna, saat membawakan sambutannya.
Ia menyampaikan bahwa budaya serta adat istiadat yang berlandaskan agama akan terus digali kekayaannya, demi menciptakan karakter Sultra yang berbudaya.
Menurut pria kelahiran Tinobu, 14 Maret 1973 itu, adat-istiadat dan budaya yang ada di Sultra beraneka ragam. Tetapi semuanya harus saling bergandengan agar masa depan Sultra yang berbudaya tetap terjaga dan keharmonisan antar suku juga tetap terpelihara.
“Budaya kita di Sultra ibarat pelangi yang memiliki banyak perbedaan warna, tetapi tetap indah dalam bingkai persaudaraan,” tambahnya.
Ruksamin juga menitip pesan kepada seluruh paguyuban-paguyuban yang ada di Bumi Anoa Sultra, khususnya pengurus KKL Muna agar menjaga eksistensi dan membesarkan organisasi.
Pasalnya, satu-satunya kekayaan di Sultra yang tidak akan pernah hilang sampai akhir hayat adalah budaya masyarakat Sultra itu sendiri.
“Tentunya, dengan pengukuhan KKL Muna ini, budaya masyarakat Labone tetap eksis dan bisa bersinergis dengan budaya atau paguyuban lainnya yang tersebar di 17 kabupaten/kota di Sultra,” pintanya.
Tidak hanya itu, Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sultra ini juga mengajak seluruh pengurus KKL Muna agar bersama-sama mewujudkan Sultra sebagai pusat energi dunia.
Misi tersebut dirumuskan melalui sembilan pilar pembangunan yakni pilar energi untuk kemandirian, energi untuk pendidikan, energi untuk kesehatan, energi untuk kemakmuran, energi untuk infrastruktur, energi untuk agro, energi untuk lingkungan, energi untuk melayani, dan energi untuk harmoni.
“Kekayaan alam kita bisa saja habis ke depan tetapi budaya kita tidak akan pernah hilang, ini yang harus kita jaga sama-sama dan salah satunya adalah mewujudkan Sultra sebagai pusat energi dunia,” pungkasnya. (Red)