KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Asa masyarakat Desa Boedingi, Kecamatan Lasolo Kepulauan (Laskep), Kabupaten Konawe Utara (Konut), untuk memiliki fasilitas pendidikan yang layak kini semakin mendekati kenyataan.
Pada Senin (28/7/2025), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konut bersama sejumlah pihak resmi meninjau lokasi rencana pembangunan SDN 3 Laskep yang akan memulai proses pembangunan, melalui peletakan batu pertama pada 1 Agustus mendatang oleh Bupati Konut.
Langkah monumental ini merupakan tindak lanjut dari rapat dengar pendapat antara DPRD Konut, Dikbud, dan pihak swasta, khususnya PT Daka Group dan PT Paramita.
Lokasi pembangunan SDN 3 Laskep berada di lahan yang sebelumnya merupakan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT Paramita. Namun, demi kepentingan pendidikan, perusahaan tersebut secara resmi menghibahkan lahan seluas kurang lebih 1 hektar sebagai bentuk kontribusi untuk masyarakat.
“Alhamdulillah, kita sudah berada di lokasi pembangunan. Ini adalah lahan timbunan yang difasilitasi PT Daka, dan PT Paramita juga sepakat menghibahkan lahan ini untuk fasilitas umum, khususnya pendidikan,” ujar Kepala Dikbud Konut, Asmadin, S.Pd., M.M.
PT Daka akan bertanggung jawab atas pembangunan tahap awal yang mencakup dua ruang kelas baru (RKB), dua rumah guru, MCK, dan perpustakaan.
Setelah surat hibah resmi diterbitkan dan lahan dapat disertifikatkan, barulah Pemerintah Daerah (Pemda) akan melanjutkan pengembangan fasilitas pendidikan di area tersebut.
Turut hadir dalam peninjauan lokasi antara lain perwakilan TNI, Camat Laskep, Kepala Desa Boedingi, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perizinan, serta Asisten II Sekretariat Daerah. Kolaborasi lintas sektor ini menandai sinergi kuat antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat.
Asmadin juga mengungkapkan bahwa meski kebutuhan lahan hanya sekitar 60×60 meter, hibah satu hektar memberi peluang besar untuk pengembangan di masa depan.
“Kedepan bisa dibangun SMP atau fasilitas olahraga seperti lapangan futsal. Potensinya besar dan kami akan maksimalkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Asmadin berharap proyek pembangunan SDN 3 Laskep ini dapat menjadi pilot project bagi perusahaan lain yang beroperasi di wilayah konsesi tambang agar turut berkontribusi terhadap sektor pendidikan.
“Semoga ini menjadi contoh nyata bahwa perusahaan juga bisa menjadi mitra strategis dalam pembangunan pendidikan. Ini bukan hanya bangunan, tapi investasi untuk masa depan anak-anak kita,” tutupnya optimis.
Terkait pembiayaan, seluruh kebutuhan pembangunan awal telah dituangkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) oleh konsultan proyek dan disesuaikan dengan nilai aset yang dipindahkan. (Red)