KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Kabupaten Konawe Utara, masa bakti 2023-2028 resmi dikukuhkan oleh Bupati Ruksamin di Desa Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan (Laskep), Sabtu malam (14/10/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Ruksamin, Ketua DPRD, Kepala OPD, Forkopimda Konut, dan para Direktur BNPB Pusat.
Sebanyak 67 pengurus itu dikukuhkan pada malam puncak ramah tamah “Field Trip” Labengki di momen peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional.
Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Nadirah Nur Seha dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada yang baru saja dilantik, diharapkan selalu berkoordinasi dengan orang-orang elit para pejabat kita berbaur dan menyatu dengan masyarakat Konut.
Ia pun mengaku bersyukur, F-PRB menjadi salah satu mitra Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konut yang menjadi bagian dari bulan pengurangan risiko bencana.
Dikatakan, sebagian belahan Indonesia saat ini tengah mengahadapi musim kekeringan, sementara di sebagian belahan lagi ada yang banjir jadi memang di Indonesia sangat rawan.
“Kita sebut bahwa miniatur-miniaturnya bencana itu ada di Indonesia, makanya harus menyatu dengan bencana living in harmony on disaster (hidup rukun di tengah bencana),” ujarnya.
Beberapa hal yang perlu disampaikan, khususnya kepada rekan seperjuangan F-PRB, hal yang harus dilakukan yang pertama adalah bisa melakukan antisipasi-antisipasi jika terjadi bencana, apalagi di Konut ada empat mayoritas bencana yakni banjir, gelombang pasang, tanah longsor dan kebakaran.
Ia berharap bahwa masalah bencana ini, bukan hanya BPBD, BNPB yang mengurusi, bencana adalah urusan bersama, sehingga dituntut untuk melakukan kolaborasi (Pentahelix) yang terdiri dari lima unsur untuk ditingkatkan.
“Di tahun-tahun mendatang semua harus terlibat, sehingga kita perlu ada kolaborasi secara positif khususnya dalam penanganan bencana ini. Saya minta F-PRB jamgan menutup diri, harus membuka diri dan proaktif,” tegasnya.
Ia juga mengharapkan F-PRB melakukan pemberdayaan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang memilik atensi, perhatian terhadap penanganan bencana.
Harus dirangkul dan dilakukan pemberdayaannya khususnya terkait dengan ekonomi mikro usaha keluarga, sehingga itu bisa menjadi sumber pengalaman.
“F-PRB tentunya harus ada peningkatan kapasitas, sehingga BNPB akan datangkan instruktur untuk melatih agar mengetahui tahapan-tahapan SOP yang harus dibekali teman-teman F-PRB supaya nanti pengetahuan dan keterampilan mumpuni untuk penanganan bencana dan Konawe Utara harus menjadi salah satu ikon,” terangnya.
Sementara itu Ruksamin atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada BNPB pusat yang mempercayakan salah satu tujuan pelaksanaan kegiatan di Kabupaten Konut.
“Ini adalah tanggungjawab kita bersama, Alhamdulillah hari ini Konawe Utara masih menempatkan daerah dengan pelaksanaan penanggulangan bencana masih menjadi yang terbaik di Republik Indonesia
Bencana adalah urusan kemanusiaan yang tidak ada sekat, tidak memandang bulu antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain baik kelompok agama dan suku.
Ruksamin secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada BNPB yang telah memberikan amanah kepadanya secara khusus, dan atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara dalam mensukseskan agenda Bulan PRB Nasional itu.
Dirinya mengklaim, jika kesempatan yang diberikan itu bukan karena pihaknya hebat, tetapi karena tanggung jawab yang diberikan kepadanya dalam rangka ikut andil mensukseskan bulan PRB Nasional tersebut.
Terlebih BNPB juga telah banyak memberikan kontribusi kepada Daerah Kabupaten Konut, mulai bantuan penaggulangan bencana hingga bantuan infrastruktur Hunian Tetap (Huntap) pembangunan jembatan dan jalan.
Karena tanggung jawab ini, Alhamdulillah hari ini Konut masih dipercayakan sebagai daerah dengan pelaksanaan penanggulangan bencana dan masih menjadi yang terbaik di Republik Indonesia.
Pada saat Rakor, Mendagri, Tito Karnavian juga mengumumkan juga secara resmi bahwa untuk penempatan anggaran yang terbaik di Indonesia adalah Kabupaten Konut, dengan 106 miliar rupiah untuk penanggulangan bencana dan padang pariaman 31 miliar.
Selain itu, Ruksamin juga mengucapkan terima kasih kepada BNPB, dimana pada tahun 2023 ini Pemkab Konut diberikan anggaran sebesar 153 miliar rupiah untuk pembangunan jembatan dan infrastruktur jalan, diantaranya telah dirampungkan dan sebagian masih dalam proses penyelesaian.
Pada kesempatan itu, dirinya juga menyebutkan jika pembangunan hunian tetap (Huntap) rumah warga yang terdampak akibat banjir bandang 2019 lalu itu, kini mencapai 70 persen, ditargetkan rampung pada bulan November 2023 mendatang.
“Olehnya itu saya meminta kesedian Direktur BNPB pusat agar menggunakan waktunya untuk meresmikan langsung Huntap tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Kabupaten Konawe Utara, Jefri Ibnu S.Pd, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah Bupati H. Ruksmain dan Ketua DPRD Konut, Ikbar, SH., MH yang telah menginisiasi terbentuknya Forum PRB ini.
Jefri mengatakan, pengukuhan ini merupakan wujud kolaborasi Pemda dengan semua stakeholder sebagai upaya menghadapi dan menanggulangi bencana di Kabupaten Konut.
Selain itu ia menyebut forum seperti ini sangat penting sebagai langkah terdepan dalam menghadapi bencana. Ia menilai forum ini menjadi wadah kolaborasi dan komunikasi dalam menghadapi bencana di Kabupaten Konawe Utara, sehingga penting melakukan mitra dengan Pemda dalam menjalankan program yang ada.
“Saya berharap pengurus baru dapat lebih optimal dalam menjalankan tugas dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar kepada Masyarakat dalam menyongsong Konawe Utara lebih sejaterah dan berdaya saing,” tutupnya. (Red)