KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Kepala Dinas Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kabupaten Konawe Utara (Konut), Djasmiddin mengimbau masyarakat agar waspada dengan adanya badai elnino.
Djasmiddin kepada awak media, Rabu (11/10/2023), menjelaskan bahwa badai El Nino merupakan salah satu fenomena cuaca yang dapat mempengaruhi curah hujan pada suatu wilayah.
Berdasarkan informasi Kepala Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), adanya potensi badai elnino menyebabkan musim kemarau 2023 di Indonesia lebih kering, sehingga berdampak timbulnya bahaya kebakaran dan kekeringan.
Imbauan ini juga sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 2 Tahun 2023 tentang pengendalian pencemaran udara pada beberapa wilayah di Indonesia.
“Maka perlu adanya antisipasi kebakaran, kekeringan dan pencemaran udara yang dilakukan masyarakat,” kata Djasmiddin.
Instruksi Mendagri tersebut juga dilanjutkan dengan Surat Edaran Bupati Konut Nomor 3002/4434 tentang antisipasi pencegahan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan, pemukiman masyarakat.
Menurut mantan Sekdis BPBD tersebut, salah satu kabupaten yang terdampak kekeringan yakni Konut. BMKG pusat memperkirakan puncak dari elnino akan terjadi sampai dengan Oktober 2023.
“Musim panas kering ini dikhawatirkan dapat juga memicu atau rawan kebakaran hutan dan juga pemukiman warga seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Kecamatan Andowia,” jelasnya.
Kata Djasmiddin, suhu yang panas dan musim kemarau dengan hembusnya angin kencang sangat rawan terjadi kebakaran, baik itu di hutan maupun di pemukiman warga.
Adapun beberapa penyebab kebakaran hutan, mulai dari kelalaian manusia hingga terjadi oleh fenomena alam.
Lanjut dia, masyarakat harus melakukan sejumlah antisipasi yaitu dilarang membakar sampah, membuang puntung rokok sembarangan dan menghindari bahan mudah terbakar dari panas matahari.
“Seperti pembukaan lahan dengan cara dibakar itu sangat rawan, kemudian ada orang tanpa sengaja buang puntung rokok dimana sisa bara apinya tidak dimatikan dengan baik,” tegasnya.
Selain itu, ada juga kebakaran hutan dipicu gesekan antar dahan pohon yang bisa menimbulkan percikan api, hingga terjadinya kebakaran yang lebih besar.
“Ini semua harus diwaspadai saat musim kering seperti sekarang ini. Apalagi kebakaran hutan itu rata-rata terjadi di area hutan atau kawasan yang sulit dijangkau oleh armada pemadam kebakaran,” tutup Djasmiddin. (Red)