KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut), melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), menggelar kegiatan Sosialisasi Inovasi Daerah, di Aula Konasara, Selasa (24/01/2023).
Hadir dalam kegiatan, Bupati Konut, Dr. Ir. H. Ruksamin, ST., M.Si., IPU., ASEAN. Eng., Wakil Bupati (Wabup), H. Abuhaera, S.Sos., M.Si, narasumber inovasi daerah, Dra. Hj. Isma, M.Si, Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc. Agric, pasa asisten, staf ahli, para Kepala OPD, serta perwakilan Apdesi Konut.
Kepala Bappeda Konut, Ir. La Ode Muahaimin, S.T., M.P.W, menerangkan bahwa sosialisasi ini diselenggarakan, dalam rangka melakukan pembenahan sistem pemerintahan untuk mendorong penerapan “Good Governance” dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
Sementara itu, Ruksamin menyambut baik dengan diadakannya kegiatan ini, dengan harapan dapat menghadirkan inovasi baru dari tiap-tiap OPD serta pemerintah desa, dalam mewujudkan kesejahteraan serta memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat.
“Diharapkan juga, ini dapat menunjang pembangunan daerah. Untuk itu, setelah pertemuan ini, masing-masing dinas dapat melaporkan inovasinya, dan Bappeda segera membuat Perbup tentang daftar program inovasi ini,” tegas H. Ruksamin dalam sambutannya.
Salah satu yang juga menjadi sorotan Bupati Konut, tentang rendahnya nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) yang dipengaruhi kurangnya sosialisasi tentang inovasi pemerintah daerah.
Merespon hal ini, Kepala Dinas Kominfo, Drs. Suharto K. Panto sebagai corong pemberitaan Pemda, akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar tiap inovasi yang dicanangkan oleh daerah dapat sampai ke masyarakat.
Terkait inovasi pembangunan daerah, Ruksamin telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk turut serta dalam pembangunan daerah, salah satunya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hasilnya, peneliti utama lembaga tersebut bersedia menjadi tim bupati dalam rangka percepatan pembangunan Konut.
H Ruksamin juga menjelaskan, dalam waktu dekat ini, ia akan berkunjung ke beberapa negara, diantaranya Dubai untuk melihat bagaimana suatu daerah menangani area bekas tambang menjadi lahan produktif.
“Kunjungan kerja ke Dubai itu nantinya akan dilakukan tanpa menggunakan APBD, melainkan dana pribadi saya,” tambah Ruksamin.
Antusias Ruksamin ke luar negeri, dicanangkan semata-mata karena menyadari bahwa Konut pada khususnya dan Sultra umumnya, merupakan daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia.
“Jika cadangan nikel habis, bagaimana dengan bekas lahan tambangnya, untuk itu saya melakukan kunjungan kerja ini. Jika inovasi ini saya tidak bisa menerapkannya saat jadi bupati, saya akan menerapkannya saat jadi Gubernur, demi Konut dan Sultra umumnya,” tutup Ruksamin.