KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan, di Kabupaten Konawe Utara (Konut), digelar di Landawe dan Wiwirano, pada Senin (13/2/2023).
Bupati Konut, Dr. Ir. H. Ruksamin, S.T., M.Si., IPU., ASEAN. Eng, bersama Ketua DPRD, Ikbar, SH., MH, Wakil Ketua DPRD I Made Tari Buana, beserta anggota DPRD Dapil Langgikima, Landawe, Wiwirano, mewakili dari pihak BPN, Kapolres, Dandim 1430/Konut, asisten, staf Ahli, serta para Kepala OPD, turun langsung menyambangi masyarakat di aula Kantor Kecamatan Wiwirano.
Hadir pula Camat Wiwirano, kepala desa dan kepala lurah, perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta kepala Puskesmas dan kepala sekolah yang ada di Kecamatan Landawe dan Wiwirano.
Ruksamin dalam sambutannya, menyampaikan agar apa yang akan dibahas dalam Musrenbang tingkat kecamatan ini, merupakan hasil dari musyawarah di tiap-tiap desa, sehingga apa yang disampaikan dalam forum ini, merupakan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
Ia berharap, musyawarah di desa benar-benar melibatkan seluruh komponen masyarakat, sehingga setiap warga dipersilahkan mengusulkan kebutuhan sebanyak-banyaknya.
Berdasarkan usulan tersebut, nanti akan dipilah mana yang akan dianggarkan melalui Dana Desa, APBD, anggaran Dekon, bahkan bisa saja dianggarkan lewat APBN.
“Kemudian akan kita sinkronkan apa yang sudah direncanakan di desa dan apa yang akan kita lakukan di kabupaten,” ungkapnya.
Ruksamin juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang sudah bekerja keras dalam menangani penyebaran Covid-19 di Kabupaten Konut.
Bupati Konut dua periode itu juga menyampaikan, tantangan yang akan dihadapi kedepan lebih berat yaitu kemiskinan ekstrem, stunting, serta inflasi yang juga menjadi fokus pemerintah pusat untuk ditangani.
Dalam rangka menangani masalah itu, Ruksamin mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama, sinkronkan data, pastikan seluruh masyarakat tersentuh oleh pemerintah.
“Selama saya jadi bupati jangan ada masyarakat yang dibeda-bedakan apalagi hanya karena persoalan beda pilihan politik,” tegas Ruksamin.
Terkait masalah stunting, Ruksamin menekankan agar betul-betul ditangani dengan baik, karena ini menyangkut masa depan generasi penerus bangsa. Olehnya itu, Ruksamin memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk bersama-sama serius menangani masalah ini.
Dinas Kesehatan (Dinkes) diwajibkan memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, seperti Posyandu di desa untuk mencegah stunting sejak dini.
“Dinas Sosial, mulai sekarang tidak usah berikan lagi bantuan berupa Indomie, tapi berikan masyarakat makanan yang bernutrisi, seperti daging, telur, semua hal yang berupa protein hewani,” tambahnya.
Diterangkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konut di Tahun 2022 telah mengucurkan dana sebesar 14 miliar rupiah, lalu di Tahun 2023 senilai 18 miliar untuk Kec. Wiwirano.
Semua ini dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dalam hal ini pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia (SDM), melalui pengoptimalan sarana dan prasarana sekolah, serta peningkatan perekonomian masyarakat melalui bantuan tunai langsung dan bantuan stimulan bagi pelaku UMKM.
Ruksamin juga mengungkapkan, dalam Musrenbang ini pemerintah desa tidak perlu memasukan usulan air bersih, karena ia berjanji di tahun ini tentang ketersediaannya untuk masyarakat akan dirampungkan si seluruh wilayah Konut.
Diakhir sambutannya, Ruksamin meminta seluruh kepala desa untuk mendata seluruh anak-anak dari Konut yang sedang mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi untuk diberikan Beasiswa.
”Datakan saya semua anak-anak kita yang mahasiswa, saya tidak mau lagi ada anak Konawe Utara yang untuk kuliah masih dibebankan kepada orang tuanya. Pemerintah Daerah akan menanggung semua biaya kuliah anak-anak kita,” ungkap Ruksamin.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian sertifikat tanah kepada masyarakat untuk meminimalisir konflik di kemudian hari. Kegiatan pembagian sertifikat ini akan dilaksanakan di seluruh wilayah Konut secara bertahap. (Red)