KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut) menerima 216 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lakidende (Unilaki), di lantai 1 Kantor Bupati Konut, Selasa (26/9/2023).
Turut hadir dalam kegiatan penerimaan KKN tersebut, Bupati Konut, Ruksamin, Wabup, Abuhaera, Asisten, Staf Ahli dan para kepala OPD. Sebanyak 216 mahasiswa tersebut akan di tempatkan di 23 desa, dua Kecamatan yakni Asera dan Oheo.
Ruksamin dalam sambutannya, bercerita bahwa dirinya saat KKN dulu hanya diantar dosen pembimbing, kemudian diterima oleh camat. Namun kali ini luar biasa, mahasiswa diantar langsung oleh rektor dan wakilnya, kemudian diterima oleh bupati dan wakil bupati.
Oleh karena itu, dengan penerimaan yang ada saat ini, dirinya mendorong agar mahasiswa Unilaki mempunyai cita-cita setinggi langit, kemudian didukung dengan ikhtiar dan kerja keras untuk menggapainya.
“Jangan berdosa kepada kedua orangtuanya, jangan buat kesalahan kepada sesama termaksud dosen dan rajin beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing,” katanya.
Lanjut Ruksamin, keberadaan mahasiswa KKN di Konut, diharapkan betul-betul bermanfaat bagi masyarakat. Ilmu yang didapatkan di kampus, sekarang saatnya diaktualisasikan.
“Kebetulan saya ada program di Konawe Utara, URC-KISS (Unit Reaksi Cepat-Kemiskinan Ekstrim) penurunan stunting dan penekanan inflasi, mari kita sama-sama memberi manfaat buat masyarakat,” ujarnya.
Kata dia, sebelumnya Kabupaten Konut masuk dalam penilaian terbaik oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dalam rangka menekan inflasi, sehingga mendapat hadiah 9,7 miliar rupiah untuk digunakan.
“Maksud saya supaya ketemu, kampus merdeka dan merdeka belajar. Kemudian di Konawe Utara, saya minta stunting kita, kerja sama untuk menekan, penurunan kemiskinan ekstrim dan program P2KP di Konawe Utara,” katanya.
Ruksamin mengaku sudah memberitahukan kepada para kepala desa (Kades) untuk menyiapkan lokasi, bersumber dari anggaran Dana Desa (DD). Ia juga memerintahkan DPMD agar membentuk tim pemantau di setiap desa.
Setelah KKN selama 45 hari, kebun P2KP sudah harus jadi dan sudah ditanami sayuran dan akan menjadi bahan laporan setiap posko nantinya, olehnya untuk itu setiap 1 posko, Ruksamin mengaku sudah menyiapkan dana senilai 5 juta rupiah.
“Saya rasakan disaat saya kuliah dulu sangat susah, tidak ada gunanya saya jadi bupati kalau saya tidak bisa urus kalian di 23 posko,” ujarnya.
Ia menambahkan, program P2KP yang ditugaskan adalah Dinas Ketapang yang berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan.
“Keluarkan SK pendamping di setiap desa untuk program P2KP, jadi ada 1 penyuluh dan pendamping yang mendampingi mereka, termasuk pak desa dan DPMD untuk melaporkan setiap hari. Sebelum 45 hari mereka ditarik saya akan tinjau kebun setiap desa mana yang jadi dan tidak jadi,” tegasnya.
Sementara itu Rektor Unilaki, Prof. Dr. Hj. Rostin, SE., MS, mengucapkan banyak terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Bupati Ruksamin atas penyambutan yang begitu megah menerima mahasiswa KKN Unilaki di Kabupaten Konawe Utara.
Kata dia, ini adalah tanggung jawab besar untuk menyelaraskan program, sesuai dengan visi misi bupati, ada 8 sektor yang akan diselaraskan.
Apalagi Konut adalah daerah penyumbang untuk pertumbuhan ekonomi Provinsi Sultra, sehingga dengan mengabdikan ilmu pengetahuan, secara tidak langsung membantu dalam pembangunan ekonomi daerah.
“Kita sudah cukup mendapatkan perhatian besar dari pemerintah Konut. Perhatian itu kita harus balas dengan tanggung jawab kita dengan KKN mengaplikasikan dengan ilmu pengetahuan kita yang dimiliki,” ujarnya.
Ia menambahkan sejak tahun 2017 Pemda Konut telah lama membangun kerja sama di bidang pendidikan sebagai tempat pembentukan SDM. Olehnya pihak Unilaki bakal melayani baik-baik mahasiswa asal Konut sampai selesai.
“Perlu kami sampaikan bahwa biaya pendidikan tidak pernah terlambat dan sesuai dengan waktu yang ditentukan, kalian beruntung punya Pemda yang penuh perhatian,” tuturnya. (Red)