KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Momentum Ke-95 Hari Sumpah Pemuda (HSP) dengan tema “Bersama Majukan Indonesia”, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut) menggelar sosialisasi dan peluncuran Peraturan Bupati (Perbup) Konut Nomor 6 Tahun 2023.
Kegiatan ini sekaligus dirangkaikan dengan penyerahan beasiswa pendidikan mahasiswa, mulai tingkat diploma, sarjana, dan pascasarjana, berlangsung di pelataran Kantor Bupati Konut, Sabtu (28/10/2023).
Ruksamin dalam sambutannya mengungkapkan, mahasiswa yang diberikan beasiswa dalam kegiatan peluncuran ini berjumlah 2.220, tersebar di 121 perguruan tinggi.
Biaya pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi, namun memiliki prestasi akademik dan non akademik dengan baik.
Selain itu, meningkatkan prestasi mahasiswa ditingkat kurikuler dan ekstra kurikuler, meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM), meningkatkan kesejahteraan menuju masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing, serta meningkatkan relevansi lulusan sesuai kebutuhan masyarakat.
Sasaran pemberian bantuan pendidikan yakni kepada mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Syarat administrasi, mahasiswa wajib memasukkan surat permohonan bantuan biaya pendidikan secara perseorangan, ditujukan kepada Bupati Cq Sekretaris Daerah (Sekda).
Penduduk asli dibuktikan dengan KTP dan penerima bantuan atau KK, memuat data diri penerima bantuan, mahasiswa terdata di pangkalan Dikti mahasiswa, sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS), dibuktikan dengan surat keterangan aktif kuliah dari dekan dan kartu mahasiswa terdaftar secara online masing-masing perguruan tinggi.
Kemudian melampirkan fotokopi KRS dan KHS Tahun 2023, serta slip pembayaran 2 semester Tahun 2023, diakhiri dengan surat pernyataan tidak menerima beasiswa di tempat lain, bertanda tangan di atas materai,
“Mahasiswa bertanggung jawab atas kebenaran dokumen administrasi, disampaikan dan melampirkan surat keputusan bupati. Bagi Mahasiswa yang belum melakukan pembayaran SPP pada semester berjalan, cukup melengkapi syaratnya dan pembayaran SPP akan dibayarkan di rekening kampus,” bebernya.
Dikatakan Ruksamin, pemberian bantuan SPP ini bisa dibatalkan diantaranya, mahasiswa yang bersangkutan telah meninggal dunia, melanggar tujuan pancasila UUD 1945dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pembatalan lainnya terjadi, jika mahasiswa tidak memenuhi sebagaimana yang dipersyaratkan, serta bersangkutan dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa pada perguruan tinggi yang ada, kemudian terbukti menerima beasiswa atau lembaga lain.
“Seperti mahasiswa bidik misi, jangan yang lain sudah dapat dobol yang lain belum dapat dan selama 2 tahun semester IPK hanya 2,5,” tambahnya.
Dikatakan, pembangunan pendidikan merupakan fokus Pemkab Konut, bukan hanya tingkat dasar namun hingga perguruan tinggi, dengan lebih sejahtera dan berdaya saing.
Pemkab Konut mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat, pemerintah dan pihak perguruan tinggi agar pelaksanaan program ini dapat berjalan dengan maksimal dan tepat sasaran.
Kedepannya, program beasiswa ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat bukan hanya di Konut saja, tetapi juga di seluruh kabupaten kota se-Sulawesi Tenggara.
“Bagi yang belum terdaftar agar kiranya untuk menyampaikan ke kepala desa dan diteruskan ke bupati untuk dilakukan pendataan, kita akan maksimal untuk pelayanan,” tutupnya.
Dikatakan, peluncuran program ini merupakan tugas yang diberikan negara melalui konstitusi, kepada pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hal itu kemudian menjadi salah satu langkah pembangunan jiwa bangsa, melalui pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Akses terhadap itu harus dibangun dari pendidikan dasar perguruan tinggi.
Menurut Ruksamin, masih sering dijumpai masyarakat yang kurang mampu, belum bisa memiliki akses terhadap pendidikan karena keterbatasan biaya untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Padahal, Provinsi Sultra terkhusus Kabupaten Konut adalah daerah yang tidak bisa dipungkiri, terpampang sumber daya alam (SDA) yang luar biasa melimpah.
“Ini menuntut kita kedepannya, apakah anak-anak Konut akan menjadi penonton di negeri sendiri atau mereka akan hadir mengelola SDA,” kata Ruksamin.
Olehnya itu, jika melihat dari seluruh komponen masyarakat yang ada di Konut, Alhamdulillah rata-rata sudah mampu, tapi nyatanya masih ada orang tua yang menjual hewan ternak, kebun, menggadaikan rumah, sawah, serta barang lainnya, demi menyukseskan anaknya di tingkat perguruan tinggi.
“Alhamdulillah Pemkab Konut hadir pada hari ini, saya selaku Bupati Konut sebagai pimpinan tertinggi, tidak tega melihat seperti itu masih ada warga kita yang harus kehilangan kebun, rumah dan barang lainnya hanya untuk membayar SPP anaknya,” ujarnya.
Anggaran yang dipakai oleh Pemkab Konut ini adalah uang rakyat yang dititipkan ke pemerintah untuk dikelola, itulah nanti yang akan dipertanggungjawabkan.
“Hari ini saya siapkan biaya SPP untuk semua, jangan lagi ada anak-anak Konut yang putus sekolah, karena tidak mampu membayar SPP,” tegasnya.
Bupati Konut dua periode itu, mengaku tidak ingin melihat suatu saat nanti, putra-putrinya hanya akan menonton di negeri sendiri yang penuh dengan SDA.
Dirinya ingin, saat nanti nanti, putra-putrinya berdiri menggantikan para pemimpin saat ini, termasuk menjadi bupati lebih hebat di kampung sendiri yang akan memberikan memberikan pelayanan maksimal kepada rakyat.
“Saya yakin dan percaya suatu saat anak Konut, bukan hanya bisa memimpin Konawe Utara itu sendiri melainkan di Sultra, bahkan di tingkat nasional,” katanya.
Pemberian biaya pendidikan yang dimaksud, untuk meringankan beban orang tua mahasiswa memenuhi kebutuhan kampus, serta memberikan motivasi dan dorongan kepada mahasiswa untuk terus meningkatkan kreativitas.
“Kepada seluruh rektor, ajarlah anak-anak saya, beri pengetahuan kepada mereka, jika ada yang mau dibayar SPP nya jangan tagih mereka, tagihnya kepada bupatinya, karena itu adalah tanggung jawab saya untuk hadir mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutupnya. (Red)