KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut), beberapa waktu lalu telah mengikuti studi tiru atau kunjungan belajar penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Wabup Konut, Abu Haera saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/3/2023), mengungkapkan mereka saat menggelar kunjungan belajar, disambut langsung oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Badung.
Adapun alasan memilih Badung, lantaran wilayah tersebut dinilai memiliki pelaksanaan MPP cukup baik, hingga dapat menjadi percontohan bagi Pemkab Konut nantinya.
Tujuan pembangunan MPP ini kata Wabup, guna mewujudkan pelayanan publik bagi masyarakat yang lebih baik, cepat, terjangkau, aman, dan nyaman, sebagai langkah awal dalam mempersiapkan sistem pelayanan dan membuka wawasan pihak-pihak yang terkait, di lingkup Pemkab Konut.
Kegiatan ini sesuai rekomendasi dari Menpan RB tentang pelayanan MPP, hal tersebut ditambah dengan cara-cara pelayanan yang disaksikan langsung, dimana konsep online diterapkan di semua dinas, terpusat di satu kantor.
“Apa yang kami dapatkan dan dilihat langsung di kabupaten Badung ini, merupakan tujuan pak bupati (Ruksamin-Red) yang akan membuat MPP di Konut, sehingga sudah ada dasar untuk kita mulai progress dan persiapkan, paling lambat 2024 sudah ada MPP di Konut,” ujarnya.
Lebih lanjut Abu Haera menyampaikan, kunjungan di Kabupaten Badung adalah kerja sama dengan DPMTSP Konut, pasalnya Kabupaten Badung dinilai kabupaten yang maju di salah satu Provinsi Bali yang merupakan percontohan MPP bahkan di seluruh Indonesia.
Pemkab Konut nantinya kami akan berkoordinasi, terkait MPP ini yakni gedung, alat elektronik, dan sumber daya manusia (SDM), karena yang akan bertugas nantinya, sudah mampu untuk menjabarkan kebutuhan masyarakat.
Adapun sektor yang dikembangkan nanti, mulai dari pariwisata, sebab Konut merupakan salah satu daerah tujuan wisata. Olehnya itu, Pemda akan mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan seperti rumah makan, hotel. Hasilnya nanti pemerintah akan menarik melalui PAD.
“Inilah yang harus kita kembangkan supaya jangan kita mengharap saja di APBD tapi juga melalui PAD pertambangan dan perkebunan kita juga fokus di sektor pariwisata. Tahun 2024 harus ada terobosan untuk mendapatkan PAD yang lebih tinggi,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Komisi I, Herman Sewani, melayangkan apresiasi terhadap terobosan tersebut, sebab MPP ini menyangkut semua aspek, bukan hanya di pariwisata namun juga perizinan, tentunya ini berkaitan dalam rangka meningkatkan PAD.
“Apapun yang dilakukan oleh Pemda Konut tentunya untuk kesejahteraan masyarakat, seperti pariwisata dulu mindsetnya berbeda, kalau sekarang sudah jadi industri pariwisata apapun itu tujuannya harus bagaimana Pemda menghasilkan PAD dari pariwisata,” tegasnya.
DPRD Konut kata Herman, akan mendorong lebih keras terutama di sisi penganggaran, pasalnya ini berkaitan dengan hasil PAD Konut, juga dalam rangka pemenuhan APBD tahun mendatang.
“Tahun ini kan sudah 2 triliun, tidak mungkin ditahun kedepan berada diangka itu lagi pasti harus meningkat APBD kita,” ujarnya.
Dikatakan, ini merupakan terobosan bagus yang dilakukan Pemkab Konut. Ia berharap, APBD bisa bertambah kedepannya. DPRD sendiri tidak akan menutup mata, dengan mendukung dari sisi penganggaran. (Red)