KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Asosiasi Penambang Lokal Konawe Utara (APL-KU), merupakan organisasi pemersatu para pengusaha yang bekerja di bidang pertambangan.
Ketua APL-KU, Ebit kepada awak media, Rabu (1/2/2023), mengaku mendukung penuh kinerja polisi dalam memberantas penambangan ilegal karena Polri saat ini sangat antusias dalam pemberantasan kegiatan inprosedural itu.
“Sudah tugas kami sebagai putra asli Konawe Utara, dalam menjaga daerah kami tercinta, jangan ada isu-isu hoaks menjelang Pemilu masuk di daerah kami, apalagi berbicara beking membeking,” tegasnya.
Pemuda kelahiran Tapunggaya itu mengatakan, jika ada keterlibatan salah satu instansi dalam upaya “back up” penambangan ilegal, ia pasti tidak akan diam.
“Tapi sampai saat ini belum pernah saya mendengar atau menemukan seperti itu. selama ini kami bekerja berdasarkan restu dari pemilik IUP yang sah,” lanjutnya.
menurut Ebit, kegiatan penambangan di Blok Mandiodo sudah berlangsung lama. Selama terbentuk APL-KU, ia selalu menyampaikan kepada anggotanya agar selalu membantu Polri dalam memberantas penambangan ilegal, serta mengimbau tidak melakukan kegiatan yang inprosedural.
Melalui media ini, pemuda bergelar sarjana hukum itu, bakal terus membantu Polri dalam memberantas penambangan ilegal. Tak hanya menyerukan, ia juga akan memberikan sanksi berat jika ada anggotanya yang berani melaksanakan kegiatan di wilayah terlarang.
Sesuai data yang masuk di organisasi APL-KU, ada 50 kontraktor penambang lokal yang sudah menyatakan diri sebagai anggota organisasi APL-KU, dimana selama ini tidak pernah melakukan penambangan ilegal.
“Mereka tidak melaksanakan penambangan tanpa restu dari pihak PT Antam. Kami tetap berkomitmen untuk menunggu keputusan manajemen Antam secara legal dalam pemberdayaan kontraktor lokal,” tutupnya.