KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara (Konut), segera merealisasikan pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi korban banjir tahun 2019 lalu.
Kepala BPBD Konut, M. Aidin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/3/2023), mengungkapkan bahwa progresnya kini dalam tahap persiapan pematangan lokasi pembangunan dan pembongkaran hunian sementara (Huntara) di beberapa titik, kemudian dalam proses lelang untuk pembangunan fisiknya di 12 titik untuk Huntap.
Dikatakannya, sebanyak 12 titik dari pembangunan Huntap ada di empat Kecamatan yakni Andowia, Asera, Langgikima, Wiwirano dan Oheo dengan total keseluruhan yang mendapatkan bantuan dari BNPB pusat sebanyak 625 unit.
“Ini akan dibangun permanen dan diupayakan tahun 2023 secepatnya tuntas, sesuai dengan penganggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Lanjut Aidin, tahapan pembebasan lahannya telah selesai untuk rencana awal, tetapi ada memang beberapa titik yang dilakukan evaluasi karena berada di lokasi pemerintah, sehingga masyarakat menginginkan supaya dilakukan relokasi di tempat terpisah.
“Kalau tidak salah ada dua titik yang belum diselesaikan, tapi diperubahan anggaran kita akan selesaikan semua tetapi untuk proses pembangunannya tetap berjalan karena memang target kita harus segera diselesaikan dalam tahun ini,” terangnya.
Mantan Kepala Dinas DLH Konut ini juga menambahkan, terkait pembayaran dari pembebasan lahan Huntap, telah diselesaikan tahun kemarin.
“Adapun pembangunan Huntap tengah melalui rangkaian beberapa proses lelang dan di pihak ketiga kan pembangunan fisiknya dan ini yang lagi sementara kita lagi proses,” katanya.
Aidin berharap, masyarakat yang terdampak banjir kemarin, tetap bersabar, memberikan dukungan dan semangat kepada Pemkab Konut yang terus berusaha demi lancarnya program ini.
Jika ada masalah di lapangan, Aidin berharap adanya komunikasi dengan baik, agar semua proses ini bisa berjalan dengan lancar, jangan ada hambatan karena targetnya, tahun ini harus selesaikan semua dengan tahapannya.
“Jika ada tahapan yang terlewatkan maka ada kemungkinan anggaran dana hibah ini bisa saja ditarik kembali ke pusat,” ujarnya.
Olehnya itu, sangat disayangkannya jika Pemda Konut bersama masyarakat sudah berupaya selama tiga tahun menuntaskan program ini, terus nanti dikembalikan ke pusat.
“Ini sangat disayangkan tentunya yang rugi adalah kita semua terutama masyarakat. Saya berharap agar tetap bersabar dan memberikan dukungan dari masyarakat untuk kita lakukan percepatan pembangunan,” tutupnya. (Red)