KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin, terus menunjukkan komitmennya dalam upaya pengendalian inflasi di wilayahnya.
Salah satu langkah yang kembali dilakukan adalah membuka Gerakan Pangan Murah (GPM) melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) untuk tiga kecamatan yakni Lasolo, Waolesea, dan Lasolo Kepulauan.
Acara GPM ini dipusatkan di Aula Kecamatan Lasolo pada Sabtu, 15 Juni 2024. Turut hadir dalam acara Gerakan Pangan Murah ini, Forkopimda, staf ahli, Kepala Dinas Ketapang, Kabag, dan camat dari tiga kecamatan yang terlibat.
Dalam acara tersebut, Ruksamin juga menyerahkan secara simbolis bantuan paket Sembako kepada masyarakat dari tiga kecamatan tersebut.
GPM ini disambut meriah masyarakat karena sejumlah bahan pokok yang dijual, disubsidi hingga 50 persen dari harga pasar, sehingga memberikan keringanan bagi warga setempat.
Ruksamin menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada saat rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi tahun 2024.
Lebih lanjut, Ruksamin menekankan pentingnya intervensi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan.
“Kalau kita tidak lakukan intervensi hari ini, bisa jadi harga pangan akan mengalami kenaikan,” tegasnya.
Ruksamin juga mengatakan, untuk pengendalian inflasi dan penanggulangan kemiskinan ekstrem, Pemkab Konut telah menyiapkan tiga program utama.
“Ketiganya yaitu GPM melalui Dinas Ketapang, pasar murah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), serta bantuan paket Sembako melalui Dinas Sosial,” jelasnya.
Ruksamin juga menyebutkan bahwa GPM ini adalah suatu keberkahan, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketapang Konut, Asripin, mengatakan bahwa ini dilakukan demi menekan inflasi agar masyarakat mendapatkan bahan pokok yang murah.
Ini merupakan sebagai langkah pemerintah daerah yang telah menganggarkan melalui dinas ketahanan pangan yang akan dilakukan berbagai macam pelaksanaannya.
“Dengan menawarkan harga pangan yang terjangkau bagi warga, dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka tanpa harus khawatir terhadap lonjakan harga yang biasanya terjadi pasca bencana,” bebernya
Ia meyebutkan kegiatan pangan murah di tiga kecamatan ini, bertujuan menekan harga pasar yang begitu melonjak naik yang kemudian masyarakat bisa terjangkau.
“Seperti beras harga pasarannya Rp235 ribu, kami jual turun sampai 45 persen dengan harga Rp75 ribu perkarung, sekitar 10 kilo gram. Sama dengan gula pasir, mie, telur, bawang dan minyak kita kasih harga 20 sampai 50 persen,” sebutnya. (Red)