KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin melakukan peletakkan batu pertama pembangunan hunian tetap (Huntap) di Desa Puusuli, Kecamatan Andowia, Selasa (18/7/2023).
Peletakkan batu bersama tersebut menandai dimulainya pembangunan huntap secara berkelanjutan enam kecamatan, masing-masing di 14 titik yakni Desa Puuwonua, Kelurahan Andowia, Laronanga, Wanggudu Raya, Tapuwatu, Walasolo, Kelurahan Asera, Tapuwatu, Walalindu, Longeo Wawolimbue, Sambandete, Polora Indah, Landiwo, dan Lamonae Utama.
Ruksamin mengatakan, pembangunan Huntap merupakan buah perjuangan panjang oleh pemerintah dan masyarakat yang berupaya semaksimal mungkin, untuk pembangunan Huntap sejak tahun 2019.
“Alhamdulilah melalui usulan pemda ke pemerintah pusat telah disetujui alokasi anggarannnya sebesar 53 miliar, meliputi pembangunan Huntap 31,5 miliar dan 21,5 miliar untuk pembangunan jembatan,” kata Ruksamin.
Ruksamin menyebut, jumlah penerima Huntap diusulkan pemda sebanyak 840 kepala keluarga dan yang disetujui pemerintah pusat sebanyak 625 unit, sisanya akan diprogramkan oleh Pemda.
Penetapan jumlah penerima Huntap yang disetujui, sepenuhnya kewenangan pemerintah pusat berdasarkan hasil verifikasi penerima bantuan dari BPBD Konut.
“Sebagai bentuk komitmen, Pemda telah merealisasikan anggaran APBD kurang lebih 20 miliar diluar anggaran pusat untuk pembebasan lahan,” tambahnya.
Ia menambahkan, pembangunan Huntap ini ditargetkan akan rampung tahun ini juga, dimulai dari Puusuli, selanjutnya dilaksanakan secara serentak oleh pihak perusahaan.
Diungkapkan, kendala awalnya yakni di penyediaan lahan, pasalnya ini betul-betul harus dibebaskan melalui pemerintah daerah, berkoordinasi dengan masyarakat, penyiapan lahan melalui lean clearing karena tidak masuk bagian kontrak pembangunan perumahan.
“Lokasi hunian ini adalah milik pemerintah daerah yang sudah dibebaskan, jadi ketika selesai Huntap, kita akan pecah-pecah sertifikatnya dan kita akan bagikan kemasyarakat penerima Huntap dengan luasan rumah perunit kurang lebih 35 meter persegi lebih luas dari BTN tipe biasa,” bebernya.
Dikatakan, jika ada penerima Huntap melakukan pindah tangan, maka dengan tegas Pemda akan melakukan penarikan unit.
Ia berharap dengan menangani pembangunan Huntap khususnya penanganan bencana yang dilakukan secara bertahap melalui sekolah ada 12 yang telah dibangun melalui cipta karya kemudian pembangunan tanggul penahan banjir yang sementara berjalan.
“Alhamdulillah secara bertahap kita akan tuntaskan pembangunan tahun ini sebanyak 625 unit yang sudah berkontrak akan selesai dan penempatan tidak akan pungli,” ucapnya lagi.
Sementara itu Kepala BPBD Konut Aidin, mengatakan peletakkan batu pertama pembangunan Huntap ini merupakan hasil kerja yang telah diusulkan oleh Pemda Konut ke pemerintah pusat.
“Pada tahun 2019, sebanyak 840 unit rumah yang rusak, Alhamdulillah yang disetujui pusat melalui dana hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) 2022/2023 sebanyak 625 unit rumah yang tersebar di 14 titik pada enam kecamatan di Kabupaten Konawe Utara,” ungkap Aidin.
Olehnya itu, kesiapan anggaran baik dari pusat maupun daerah telah tersedia, ini membuktikan bahwa komitmen daerah untuk menyukseskan pembangunan Huntap benar terbukti.
“Anggaran yang digelontorkan dari pusat berjumlah 53 miliar, terdiri dari pembangunan rumah dan infrastruktur jalan yang rusak tahun 2019. Pemda Konut pun telah berkomitmen dengan mengelontorkan anggaran melalui APBD kurang lebih 25 miliar,” ungkapnya.
Pembangunan Huntap ini juga terlaksana melalui kerja sama dengan kontraktor pelaksana kegiatan, PT Tata Logam Lestari yang melakukan koordinasi untuk menyukseskan pembangunan Huntap 2023.
“Berdasarkan hasil konsultasi di BNPB pusat dan hasil rapat di provinsi pada bulan Oktober, kepala BNPB bersama dengan kementerian terkait akan melakukan kunjungan di lokasi pembangunan Huntap, semoga pembangunan ini kita bisa wujudkan sesuai dengan rencana yang kita harapkan bersama,” tutupnya. (Red)