KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Desa Tapunggaya Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara (Konut), merupakan daerah tambang nikel yang kini banyak dihuni para investor.
Tidak sedikit dari pemodal ini, dibekingi oleh oknum aparat penegak hukum (APH), dalam menjalankan aktivitasnya di lapangan, salah satunya yakni PT Rafid Mining Perkasa (RMP).
Terbukti pada hari Sabtu (24/12/2022), seorang warga, salah satu karyawan PT Tapunggaya Berkah Mandiri (TBM), bernama Akif Nandi, dianiaya oleh beberapa oknum polisi, usai menegur pihak PT RMP.
Saat itu, karyawan ini hendak melakukan pekerjaan di area pertambangan yang berada di Desa Tapunggaya, namun setelah berada di lokasi, warga tersebut sempat menegur salah seorang pengawas lokasi dari PT RMP, lantaran telah mendekati lokasi pertambangan PT TBM.
“Geser alatnya kita karena sudah mendekati lokasi kami yang sudah dikupas,” ungkap Akif Nandi .
Setelah ada teguran, pengawas PT RMP tersebut menjawab bahwa akan memberitahukan kepada pimpinan lapangan untuk menggeser alat agar tidak mendekati lokasi yang dimaksud.
Selang beberapa jam, tiba-tiba pimpinan lapangan perusahan tersebut datang ke lokasi yang diduga juga salah satu oknum polisi bernama Brigadir Reza Riski dengan anggotanya yang bernama Brigadir Fadli dan Andika, serta tiga orang yang tidak diketahui identitasnya.
Kemudian tanpa pembicaraan terlebih dahulu, Andika langsung mencekik Akif Nandi, bersamaan Brigadir Reza Riski Anggara menodongkan pistol, lalu brigadir fadli dan dua orang lainnya yang tidak diketahui identitasnya mendorong Akif Nandi
“Anjing kalian semua di sini setan,” ungkap keras Andika
Dengan adanya kalimat keras Andika, seorang karyawan PT TBM bernama Wanto segera mengambil tindakan untuk mengamankan Akif Nandi.
“Tidak boleh begitu bang,” ungkap Wanto.
Lalu setelah Akif Nandi merasa terancam dengan pistol yang ditodongkan, ia langsung mengamankan diri, dengan berlari sambil dikejar oleh Brigadir Reza Riski Anggara dan Andika.
Akibat kejaran tersebut, tiba-tiba muncul massa dari perusahan lain yang berada di sekitaran lokasi pertambangan tersebut, sehingga Brigadir Reza dan Andika segera menghentikan kejaran.
Harapan warga agar Kapolda sultra tidak tutup mata atas kejadian tersebut, serta segera menekan kasus ini dan tidak ada yang di tutup-tutupi mengenai hal tersebut. Warga juga berharap agar tidak ada lagi berita mengenai kasus yang sifatnya sepihak. (Red)