KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Kabupaten Konawe Utara (Konut), disambut suka cita oleh segenap elemen masyarakat, dengan mengangkat tema “Konawe Utara Masa Depan Sultra”.
Puncak acaranya yakni upacara pengibaran bendera merah putih, dilakukan di permukaan laut, Desa Taipa, Kecamatan Lembo, Senin (2/1/2023). Kegiatan ini terlaksana, dengan menggunakan 15 kapal Bagong Rambo.
Upacara dihadiri Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ngabalin, Sultan Buton beserta seluruh perangkat kerajaan, Perwakilan Gubernur Sultra, Forkopimda Sultra, Kajari Sultra, Kepala Basarnas Sultra, Dan Lanal Kendari, Pimpinan OPD Sultra, Anggota DPRD Sultra, serta Pj Walikota Kendari, Wabup Wakatobi, serta Sekda Konsel.
Kemudian sebagai tuan rumah, hadir Bupati Konut, Ruksamin yang juga bertindak sebagai inspektur upacara, lalu Wabup Konut, Ketua DPRD, Forkopimda Konut, Sekretaris Daerah, serta para Kepala OPD, tokoh masyarakat, agama, serta tokoh adat dan pemuda. Para peserta ini tampil dengan setelan pakaian adat.
Bupati Konut Ruksamin dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih yang penghargaan setinggi-tingginya kepada para undangan yang hadir dalam upacara ini. Hal ini bertujuan membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan kebanggaan daerah, kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Konut.
Ini juga dapat memperkuat kecintaan dan ketertarikan bagi lembaga pemerintah, baik pusat maupun provinsi lembaga politik, pendidikan, sosial dan budaya, dalam perjalanan kabupaten Konut sebagai daerah otonom dalam bingkai NKRI.
“Saya mewakili Pemda, menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas kedatangan bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian,” katanya.
Diterangkan Bupati Konut dua periode itu, persiapan pelaksanaan Upacara HUT ke-16 Konut di Pantai Taipa, sungguh tidak mudah dengan berbagai tantangan dan permasalahan.
Olehnya, Ruksamin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya, kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dan berpartisipasi atas suksesnya acara ini.
Diterangkan, alasan memilih upacara di tengah laut, ada pesan yang disampaikan, kesannya selain di darat ada tambang, pertanian, perkebunan, sumber daya di laut juta punya potensi besar, baik itu kelautan, perikanan maupun pariwisata, seperti tempat terlaksananya upacara ini.
Diterangkan, pemerintah pusat baru saja menetapkan keluar dari status PPKM atas Covid-19, tetapi tantangan di depan menghadang, ada kemiskinan ekstrem dan bahkan inflasi.
Meski demikian, adanya berbagai ancaman tidak menyulutkan semangat bagi segenap elemen di Kabupaten Konut, apalagi Allah telah menganugerahkan SDA, sisanya tinggal pengelolaan secara bersama-sama dengan baik, demi kemajuan bangsa dan daerah tercinta.
Pemkab Konut kemudian fokus pada berbagai kebijakan prioritas, antara lain peningkatan kualitas bidang kesehatan, pendidikan SDM, pembangunan infrastruktur dasar air bersih dan sanitasi, penuntasan kemiskinan ekstrem, pencegahan dan pengendalian stunting, penurunan pengangguran, peningkatan pelayanan reformasi birokrasi pelayanan publik, serta pencegahan dan pengendalian dampak inflasi.
“Ini adalah permasalahan dan tantangan yang harus kita selesaikan secara bersama-sama, “jelas Ruksamin.
Dengan itu, Ruksamin mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar berkomitmen untuk terus menjaga optimisme, dalam meningkatkan kinerja melalui inovasi dan cara baru peningkatan investasi. Ini merupakan momentum mengakuisisi kepada bangsa dan negara kooperatif baik di darat maupun laut.
“Ini momentum yang tepat mendedikasikan apa yang dimiliki untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, dengan jati diri Konut yang memiliki keunggulan pertambangan dan sumber daya laut yang mampu menopang pertumbuhan dan pembangunan, serta memperkuat ikatan persatuan dan solidaritas sosial secara menyeluruh di Sultra,” ujarnya.
Demi mewujudkan ini, dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi diskusi agar mampu menjawab isu-isu yang ada, untuk menghadapi permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi secara cepat dan strategis.
Ruksamin mengajak seluruh lapisan masyarakat apapun latar belakangnya agar hidup rukun dan bersatu untuk mencapai kesejahteraan. Jangan sampai perbedaan yang ada menjadi penghalang dalam upaya membangun daerah.
“Kami membutuhkan dukungan secara bersama-sama membangun Konut di Sultra pada umumnya. Jemput dan bersamailah Konawe Utara masa depan Sultra, masa depan perekonomian Indonesia, menuju Indonesia emas 2045,” tutup Ruksamin.
Diketahui, selain upacara, Pemda Konut juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkot Kendari, Ditjen Perbendaharaan, Kementerian Agama.
Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan pariwisata antara Pemda Konut dan Pemkot Kendari, serta penyerahan piagam penghargaan. (Red)