KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin datang langsung meninjau daerah-daerah yang terdampak bencana banjir di tiga wilayah kecamatan yakni Oheo, Andowia dan Asera, pada Jumat (10/5/2024).
Ruksamin dalam tinjauannya ini, didampingi beberapa kepala-kepala dinas terkait, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tim Forum Komunikasi dan dan Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Konut.
Berdasarkan hasil tinjauan, banjir ini terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur selama 6 jam lebih, sehingga Sungai Lalindu, Sungai Lasolo serta Sungai Anggomate debit airnya meluap.
Dengan itu berakibat rumah warga dan rumah ibadah, beberapa sekolah serta jalur transportasi darat terendam air yang membuat aktivitas warga sekitar lumpuh total.
Ruksamin datang untuk memastikan kebutuhan makanan dan obat-obatan bagi korban banjir terpenuhi. Ia harap warga selalu sehat, pemerintah pun selalu sigap untuk memberi dukungan yang terbaik.
Selain peninjauan lokasi banjir dan penyerahan bantuan bagi korban banjir, Ruksamin juga melakukan pemantauan infrastruktur jalan yaitu jalur penghubung antar kabupaten.
Tak hanya itu terlihat Bupati Konut membagi-bagikan makanan siap saji kepada masyarakat yang akan menggunakan jalan Tran Sulawesi.
Ruksamin mengatakan, peninjauan ini dilakukan sebagai respon cepat atas musibah yang menimpa masyarakat di wilayah lokasi bencana dan mengevaluasi kerusakan yang terjadi.
Ruksamin juga mengamati upaya-upaya penanganan darurat yang telah dilakukan oleh tim gabungan. Ia mengapresiasi beberapa pihak yang telah turut ambil bagian membantu masyarakat terdampak bencana ini.
“Diharapkan dengan kebersamaan ini, kepedulian untuk saling berbagi mampu membantu dan meringankan beban masyarakat Konut,” ujarnya.
Tak lupa orang nomor satu di Bumi Oheo juga berpesan kepada masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran sungai, untuk senantiasa waspada, mengingat beberapa waktu kedepan disinyalir curah hujan masih cukup tinggi.
Bupati Konut Ruksamin bersama tim gabungan juga mengunjungi Desa Sambandete, Kecamatan Oheo yang merupakan wilayah tergenang air, menutup ruas jalan poros trans Sulawesi.
Jalan tersebut tidak bisa dilalui seperti biasa, tetapi hanya dengan menggunakan pincara (perahu) buatan masyarakat setempat. (Red)