KABARSULTRA.ID, KONAWE UTARA – Sebanyak 159 kepala desa, 11 kepala kelurahan dari 13 kecamatan mengikuti sosialisasi pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) Kabupaten Konawe Utara (Konut), bertempat di Aula Hotel Oheo, Rabu (27/12/2023).
Sosialisasi itu, diinisiasi oleh Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diketuai oleh Jefri Ipnu.
Pembentukan Destana ini, bertujuan untuk membentuk masyarakat tangguh bencana yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi di daerah rawan bencana, menghadapi ancaman bencana.
Ketua Apdesi Konut, Asmudin Moita, dalam sambutannya sangat mendukung F-PRB dalam membentuk Destana.
Sebab katanya, langkah itu merupakan salah satu program pencegahan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Pria yang juga menjabat Kepala Desa Tetelupai, Kecamatan Lasolo ini menyebutkan, Wilayah Sultra khususnya Kabupaten Konut berada pada wilayah yang memiliki potensi ancaman yang tinggi, sehingga menyebabkan wilayahnya relatif rentan terdampak berbagai jenis bencana, khususnya bencana hidrometeorologi yaitu banjir.
“Penanggulangan bencana harus dilakukan secara terarah mulai dari pra bencana, tanggal darurat, dan pasca bencana, olehnya itu, penanggulangan bencana di Konut harus dilakukan secara sistematis,” ungkapnya.
Ia mengatakan, program Destana ini dapat menjadi landasan konseptual untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana.
Program ini, lanjut dia, akan terus di dorong menjadi program prioritas dalam upaya pencegahan dan kesiapsiagaan melakukan mitigasi baik struktural dan non struktural, sehingga menjadi Konawe Utara tangguh dalam penanggulangan bencana.
“Saya ketua Apdesi Konut mengucapkan selamat mengikuti sosialisasi pembentukan desa tangguh bencana, sinergitas ini terus di lanjutkan, terus memberi manfaat, terutama bagi masyarakat,” tutupnya. (Red)